JAMBI - RIAU
Jambi, Kompas - Koalisi Masyarakat Sipil Sumatera mendukung upaya sepuluh gubernur membuat peta jalan penyelamatan ekosistem Sumatera. Koalisi berharap pengelolaan ekonomi di Pulau Sumatera mengedepankan kelestarian lingkungan, serta indikator keselamatan dan produktivitas masyarakat.
Demikian dikemukakan representasi Koalisi Masyarakat Sipil Sumatera (KMSM), Rivani Noor, Minggu (29/6). KMSM prihatin terhadap Sumatera yang secara perlahan telah menurun daya dukung lingkungannya, serta daya tahan hidup warganya. Hal itu disebabkan tingginya laju deforestasi Sumatera yang membuka gerbang bagi timbulnya kemerosotan mutu hidup dan mutu lingkungan.
”Pembangunan saat ini seperti tidak mampu menghindari penggerusan daya dukung lingkungan dan kelentingan sosial setempat,” ujar Rivani.
Rivani melanjutkan, penataan ruang Pulau Sumatera tengah dirintis sepuluh gubernur se-Sumatera, bersama Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Pekerjaan Umum, dan Menteri Dalam Negeri. Para pihak ini berkeinginan memulihkan ekosistem yang rusak serta melindungi ekosistem alami tersisa. Penataan ruang berbasis ekosistem merupakan pilihan menarik mengingat keanekaragaman hayati dan ekosistem merupakan indikator penting keberlanjutan Sumatera.
Adapun isi kesepakatan tersebut mencakup pengembangan penataan ruang berbasis ekosistem, restorasi kawasan kritis, perlindungan kawasan bernilai tinggi bagi sistem kehidupan, keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim. Ini juga merupakan bagian dari upaya para pemerintah daerah untuk dapat ikut dalam perdagangan karbon sesuai skema reducing emossion from deforestation and forest degradation (REDD).
saatnya dalam setiap kebijakan pemerintah mengkaji segala aspek serta melibatkan semua komponen yang terkait guna menghasilkan kebijakan yang seimbang dan selaras...
ali afriandy, S.Si
Tidak ada komentar:
Posting Komentar